Sabtu, 30 Agustus 2014

Orkom - Struktur CPU

CPU merupakan komponen terpenting dari sistem komputer. CPU adalah komponen pengolah data berdasarkan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen sebagai bagian dari struktur CPU, seperti terlihat pada gambar 3.1 dan struktur detail internal CPU terlihat pada gamber 3.2. CPU tersusun atas beberapa komponen, yaitu :
Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya, ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
• Control Unit, bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keselurahan mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi – fungsi operasinya. Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi – instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.
• Registers, adalah media penyimpan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data. Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.
• CPU Interconnections, adalah sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit kontrol dan register – register dan juga dengan bus – bus eksternal CPUyang menghubungkan dengan sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
 
Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang disimpan dalam memori utama
dengan cara mengambil instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya
satu persatu sesuai alur perintah

Operasi CPU
uPandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yangterdiri dari dua langkah, yaitu : operasi
upembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute)
Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
Terdapat register dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC). 
PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
Instruksi – instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR). Instruksi – instruksi ini dalam bentuk kode – kode binner yang dapat diinterpretasikan oleh CPU kemudian dilakukan aksi yang diperlukan
siklus eksekusi untuk suatu instruksi dapat melibatkan lebih dari sebuah referensi ke memori. Disamping itu juga, suatu instruksi dapat menentukan suatu ope


Reference :
- Orkom dan Arkom ebook,valentine.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Ebook+ArKomp+%26+Orkom
Download : Rahman_ORKOM_Sesion 3.pptx 

Organisasi Komputer - Memory

Memori adalah bagian dari komputer tempat program – program dan data – data disimpan. Bebarapa pakar komputer (terutama dari Inggris) menggunakan istilah store atau storage untuk memori, meskipun kata storage sering digunakan untuk menunjuk ke penyimpanan disket. Tanpa sebuah memori sebagai tempat untuk mendapatkan informasi guna dibaca dan ditulis oleh prosesor maka tidak akan ada komputer – komputer digital dengan sistem penyimpanan program.
Walaupun konsepnya sederhana, memori komputer memiliki aneka ragam jenis, teknologi, organisasi, unjuk kerja dan harganya. Dalam bab ini akan dibahas mengenai memori internal dan bab selanjutnya membahas memori eksternal. Perlu dijelaskan sebelumnya perbedaan keduanya yang sebenarnya fungsinya sama untuk penyimpanan program maupun data. Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Sebenarnya terdapat beberapa macam memori internal, yaitu register yang terdapat di dalam prosesor, cache memori dan memori utama berada di luar prosesor. Sedangkan memori eksternal adalah memori yang diakses prosesor melalui piranti I/O, seperti disket dan hardisk.

Memori internal adalah memori yang dapat diakses langsung oleh prosesor register yang terdapat di dalam prosesor, contohnya : cache memori dan memori utama berada di luar prosesor.
Memori eksternal adalah memori yang diakses prosesor melalui piranti I/O. contohnya :   disket dan hardisk.
Sel memori memiliki dua keadaan stabil (atau semi-stabil), yang dapat digunakan untuk merepresentasikan bilangan biner 1 atau 0.

  • Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi (sedikitnya satu kali).
  • Sel memori mempunyai kemampuan untuk dibaca.
Operasi sel memori
Karakteristik
Macam/ Keterangan
Lokasi1. CPU
2. Internal (main)
3. External (secondary)
Kapasitas1. Ukuran word
2. Jumlah word
Satuan transfer1. Word
2. Block
Kinerja
1. Access time
2. Cycle time
3. Transfer rate
Tipe fisik
1. Semikonduktor
2. Magnetik
Karakteristik fisik
1. Volatile/nonvolatile
2. Erasable/nonerasable
Download : Rahman_ORKOM_Sesion 4.pptx 

Pengolahan Citra - Rotasi


Yang dalam hal ini, Xp dan Yp merupakan titik pivot rotasi. Pivot yang dimaksud adalah koordinat titik tengah dari citra.

Jika sudut rotasinya 90°, maka implementasinya lebih mudah dilakukan dengan  cara menyalin pixel-pixel baris ke pixel-pixel kolom pada arah rotasi (Gambar  4.10). Rotasi 180° diimplementasikan dengan melakukan rotasi 90° dua kali.  Algoritma rotasi citra sejauh 90 derajat berlawanan arah jarum jam ditunjukkan  pada Algoritma 4.9, sedangkan rotasi citra sejauh 90 derajat searah jarum jam ditunjukkan pada Algoritma 4.10 [HEN95].


function J = rotasi(I,T)  
m = size(I,1);n  = size(I,2);
if rem(m,2) == 0,  Xp = floor((m+1)/2)+1;else                    Xp = floor((m+1)/2);end
 

if rem(n,2) == 0,    Yp = floor((n+1)/2)+1;
else
Yp = floor((n+1)/2);

end
X = zeros(m,n);
Y = zeros(m,n);
for x = 1 : m,    X(x,1:n) = x;     endfor y = 1 : n,    Y(1:m,y) = y;     end
Xa = round(Xp + (X - Xp)*cosd(T) - (Y - Yp)*sind(T));Ya = round(Yp + (X - Xp)*sind(T)  + (Y - Yp)*cosd(T));
r = size(min(Xa(:)) : max(Xa(:)),2);c = size(min(Ya(:)) : max(Ya(:)),2);
xs = round(abs(r-m)/2);ys = round(abs(c-n)/2);
J = zeros(r,c);
for x = 1 : m
    for y = 1 : n
        J(Xa(x,y)+xs,Ya(x,y)+ys) = I(x,y);       
    end
end 

New Scrip
clear all; clc;T = 45;I = imread('cameraman.tif');J = rotasi(I,T);imshow(uint8(J));

Contah:
I = imread('cameraman.tif');
J = imrotate(I,35,'bilinear','crop');
Imshow(I)
figure, imshow(J)

Download : operasi dasar pengolahan citra digital.pdf 

Pengolahan Citra -HISTOGRAM

Histogram citra adalah grafik yang menggambarkan  penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu citra atau bagian tertentu di  dalam citra. Dari sebuah histogram dapat diketahui frekuensi kemunculan nisbi (relative) dari intensitas pada citra tersebut. Histogram juga dapat menunjukkan  banyak hal tentang kecerahan (brightness) dan kontas (contrast) dari sebuah gambar. Karena itu, histogram adalah alat bantu yang berharga dalam pekerjaan pengolahan citra baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Histogram adalah representasi grafis untuk distribusi warna dari citra digital. Sumbu ordinat vertikal merupakan representasi piksel dengan nilai tonal dari tiap-tiap deret bin pada sumbu axis horizontalnya. Sumbu axis terdiri dari deret logaritmik bindensitometry yang membentuk rentang luminasi atau exposure range yang mendekati respon spectral sensitivity visual mata manusia. Deret bin pada density yang terpadat mempunyai interval yang relatif sangat linear dengan variabel mid-tone terletak tepat di tengahnya.
Informasi yang didapat dari Histogram :

  • Puncak histogram → intensitas pixel yangpaling menonjol.
  • Lebar puncak → rentang kontras.
  • Over?exposed (terlalu terang) dan under?exposed (terlalu gelap) memiliki rentang kontras sempit.
  • Citra yang baik mengisi daerah derejatkeabuan secara penuh dan merata pada setiap nilai intensitas pixel.

Perataan Histogram
Teknik perataan histogram merupakan gabungan antara penggeseran dan pelebaran histogram. Tujuan yang akan dicapai pada teknik ini adalah untuk mendapatkan citra dengan daerah tingkat keabuan yang penuh dan dengan distribusi pixel pada setiap tingkat keabuan yang merata. Dengan kata lain, Tujuan dari perataan histogram ini adalah untuk memperoleh penyebaran histogram yang merata, sedemikian sehingga setiap derajat keabuan memiliki jumlah pixel yang relative sama.
Perataan histogram mengubah derajat keabuan suatu pixel (r) dengan derajat keabuan yang baru dengan suatu fungsi transformasi T, dimana s=T(r).
Sifatnya
– Nilai s adalah pemetaan 1 ke 1 dari r, sehingga r dapat diperoleh dari transformasi invers
r = T-1(s)  , 0 <= s <= 1
– Untuk 0<= ri <= 1, maka 0 <= T(r) <=
Seperti yang anda sekalian ketahui sebelumnya, bahwa dari sekian banyaknya warna yang ada dalam suatu gambar itu terdiri atau terbentuk dari perpaduan tiga warna dasar yaitu merah, hijau, dan biru atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘RGB’. Histogram suatu gambar ini bertujuan untuk menampilkan tingkat masing-masing RGB dari suatu gambar.

Histogram citra banyak memberikan informasi penting sebagai berikut :
1. Nilai hi menyatakan peluang (probabilitypixelP(i), dengan derajat keabuan i. Jumlah seluruh nilai hi sama dengan 1, atau

  
Peluang suatu pixel memiliki derajat keabuan lebih kecil atau sama dengan derajat keabuan tertentu adalah jumlah hi untuk 0 £ £ j, atau
2. Puncak histogram menunjukkan intensitas pixel yang menonjol. Lebar dari puncak menunjukkan rentang kontras dari gambar. Citra yang mempunyai kontras terlalu terang (overexposed) atau terlalu gelap (underexposed) memiliki histogram yang sempit. Histogramnya terlihat hanya menggunakan setengah dari daerah derajat keabuan. Citra yang baik memiliki histogram yang mengisi daerah derajat keabuan secara penuh dengan distribusi yang merata pada setiap nilai intensitas pixel

(a) citra gelap, (b) citra terang, (c) citra normal (normal brightness), (d) normal
brightness dan hi gh contrast
Manfaat Histogram
  1. Sebagai indikasi visual untuk menetukan skala keabuan yang tepat sehingga diperoleh kualitas citra yang diinginkan
  2. Untuk pemilahan treshold
Contoh Membuat Histogram dengan Matlab
Download : Histogram